Makam Sunan Drajat
Makam Sunan Drajat Lamongan |
Sunan Drajat adalah salah satu dari Walisongo yang
menyebarkan Islam di pulau Jawa. Sunan Drajat merupakan putra dari Sunan Ampel
dan diperkirakan lahir pada tahun 1479 Masehi. Nama kecilnya adalah Raden
Qasim, yang mendapatkan gelar Raden Syarifudin. Makam Sunan Drajat berada di
desa Drajat, Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan dan menjadi satu tujuan wisata
religi
Makam Sunan Syekh
Maulana Ishaq
Makam Syekh Maulana Ishaq |
Syekh Maulana Ishaq adalah seorang ulama yang berasal dari
Samarqandi (dekat Bukhara-Rusia Selatan). Dia adalah salah satu anggota Wali
Songo periode pertama yang dikirim oleh Sultan Turki Ustmani ke nusantara
(Indonesia kala itu) dengan spesialisasi ahli pengobatan. Syekh Maulana Ishaq
ini adalah ayah dari Sunan Giri.
Lokasi makam Syekh Maulana Ishaq ini berada di Jalan Maulana
Ishaq, Desa Kemantren, Kecamatan Paciran. Lokasinya tidak jauh dari makam Sunan
Drajat, hanya sekitar 2 km sebelah Timur atau tak lebih dari 10 menit
perjalanan dengan kendaraan bermotor.
Makam Sunan Sendang
Duwur
Makam Sunan Sendang Duwur |
Makam Sunan Sendang, berlokasi di Desa Sendang Duwur,
Kecamatan Paciran. Desainnya masih mempertahankan arsitektur pada zaman Hindu-Budha,
menjadikan tempat ini sebagai bagian dari akulturasi budaya dan agama. Oleh
karena itu, banyak akademisi serta peziarah yang datang untuk belajar dan
mengenal akulturasi yang terjadi.
Selain ketiga wisata religi di atas, kalian juga bisa
mengunjungi Indonesian Islamic Art Museum yang lokasinya tidak jauh dari Sunan Drajat,
Syekh Maulana Ishaq dan Sunan Sendang Duwur.
Indonesian Islamic Art Museum |
Indonesian Islamic Art, merupakan museum Islam pertama di
Indonesia yang memiliki koleksi terlengkap. Museum yang berlokasi di kompleks
Wisata Bahari Lamongan ini tidak hanya menghadirkan berbagai koleksi dari
Nusantara, tetapi juga menyajikan berbagai koleksi dari kerajaan Islam di Luar
Negeri, seperti Tukri Ottoman, Mughal India, Champa Vietnam, dan berbagai
dinasti yang ada di China (Tang, Song, Yuan dan Ming).
Pedang Zulfikar di Indonesian Islamic Art Museum |
Koleksi yang menarik dari Indonesian Islamic Art museum
adalah pedang zulfikar yang jenisnya sama dengan pedang yang dimiliki oleh Ali
Bin Abi Thalib. Khalifah Ali mendapatkan pedang ini dari Rasulullah. Ada juga
full set baju zirah atau baju perang yang dipakai oleh para pasukan Ksatria
Ottoman pada abad ke 16 dan masih banyak lainnya.
Zona Diorama Indonesian Islamic Art Museum |
Indonesian Islamic Art Museum juga memiliki Audio Visual Room
yang menyajikan film animasi dokumenter sejarah Islam, The Glorious of Islam. Film
ini mengambarkan perjalanan Islam dari zaman Jahiliyah sampai Islam tersebar ke
seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia. Selain itu, museum yang baru dibuka
pada tahun 2017 ini juga memiliki zona diorama. Di zona ini memiliki berbagai
photo spot keren. Ada berbagai replika peradaban Islam, seperti kapal Cheng Ho,
masjid Cheng Ho, pergudangan Belanda, Toko Persia dan masih banyak lagi.
Replika tersebut juga disertai dengan background dan suara yang membuat
pengunjung seperti berada di situasi yang sebenarnya.
Augmented Reality Indonesian Islamic Art Museum |
Menjadi museum yang modern, Indonesian Islamic Art museum
juga sudah berbasis IT bernama Augmented Reality. Dengan teknologi tersebut
pengunjung bisa melakukan interaksi dengan animasi peradaban Islam yang ada di
museum tersebut.
Fasilitas Gratis
Guide gratis Indonesian Islamic Art Museum |
Pengunjung yang masuk ke Indonesian Islamic Art Museum
mendapatkan fasilitas gratis berupa pemandu yang akan menjelaskan terkait
sejarah dan benda-benda secara lengkap dan detail
Lokasi Indonesian
Islamic Art Museum
Wisata Bahari Lamongan
Jl. Raya Paciran (Ex. Tanjung Kodok) Lamongan
Nomer Telephone
Indonesian Islamic Art Museum
0819-1679-9288
Tidak ada komentar:
Posting Komentar